Biodata

Jumat, 29 Januari 2010

Nation Culture




“Seekor burung lepas dari sangkar yang bertahun-tahun mengurungnya didalam dunia yang sempit dengan makanan yang tersedia dan minuman yang selalu ada. Suatu ketika pintu kandang tersebut tidak sengaja terbuka dan burung itu pun memperoleh kebebasan yang selama ini diimpikannya.
Suatu kejadian yang kontras terjadi ketika sang burung tersebut tak beberapa lama kemudian tenyata mendekati kandang burung kembali sehingga pada akhirnya kembali kedalam kandang setelah dijebak oleh sang pemiliknya.
Burung tersebut tidak terlatih untuk mencari makan sendiri dan ternyata tidak mampu untuk hidup mandiri terbuai dengan segala kemudahan yang didapat didalam kandang menggadaikan kebebasannya”.

Sebuah bangsa besar dengan penduduk yang mencapai 238 juta jiwa, dilimpahkan dengan karunia sumber daya alam yang luar biasa ternyata masih merangkak menuju kebebasan dan kemandirian meskipun sebentar lagi merayakan kemerdekaannya yang ke 65 tahun.
Hey wake up man whats going on??
...... Pukul 16: 00 WIBB di sebuah Jum’at yang sepi di sebuah ruangan dikantor instansi pemerintah di suatu daerah pemekaran di negri yang elok gemah ripah loh jenawi (katanya) , sepi... hanya terdengar gelak canda 5 orang yang sedang mempersiapkan diri untuk pulang. Ternyata diruangan tersebut tersisa 3 orang PNS dan ditemani oleh 2 orang stafnya yang berstatus honorer.
Seyogyanya di intansi tersebut ada 35 orang PNS yang bertugas baik administratif maupun teknikal dan membawahi ratusan pegawai honorer yang bekerja dilapangan. Tetapi seperti Jum’at –Jum’at sebelumnya dan hari hari lainnya menjelang sore hari kantor instansi tersebut sepi.
Lalu kemana 30-an yang lain??????Apakah jam kerja sudah berubah???? Ataukah ada tugas luar yang tak kunjung usai????
Celakanya, Apakah gambaran tersebut merupakan pemandangan mikro dari aktivitas birokrat bangsa dan prilaku bangsa secara keseluruhan?.
Pada tahun 1940 bangsa Jepang mengalami kehancuran yang diakibatkan oleh kekalahan didalam Perang Dunia ke-2. Infrastruktur bangsa tersebut hancur dan diikuti dengan pengucilan dunia internasional yang merupakan efek dari kekelahan dalam perang tersebut.
Kini setelah lebih dari setengah abad bangsa Jepang yang tidak dianugrahi Sumber Daya Alam mampu unggul didalam hal teknologi. Mereka kembali menjajah dunia melalui produk-produk berteknologi tinggi yang didapakai ileh bangsa-bangsa lain diseluruh dunia.
Lalu apa bedanya negri kita tercinta dengan bangsa Jepang, sehingga tetangga kita tersebut mampu berlari meninggalkan kita, negri raksasa yang gendut makmur dan lambat bergerak?
Salah satu yang membedakannya adalah Budaya Disiplin yang telah mendarah daging didalam keseharian masyarakat Jepang. Hal ini tergambar dari budaya kerja perusahan Jepang yang ada di Indonesia.
Budaya disiplin juga yang membuat China dan juga Vietnam, Korea dan Taiwan mampu berkembang pesat.
Dengan menumbuh kembangkan Budaya Disiplin menjadi keunggulan Bangsa Indonesia akan memicu produktivitas masyarkat Indonesia, sehingga mampu bersaing Global.
Budaya Disiplin yang berawal dari perubahan Mind Set, lalu dilatih melalui aktivitas kerja yang berulang sehingga menjadi suatu keunggulan yang telah membudaya.
Disiplin dimulai dari diri kita, keluaga kita masyarakat kita, bangsa kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar